Minggu, 18 April 2010

Megawati dan Isu Regenerasi

SEBAGAI partai besar yang cukup berumur, regenerasi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menarik dicermati. Apalagi pada saat kongres banteng moncong putih bulan April 2010 ini. Pertanyaannya, mungkinkah ada ketua umum baru, sebagai pengganti Megawati Soekarnoputeri?

Barangkali banyak orang di luar partai berharap, demi kepentingan regenerasi partai dan peremajaan kepemimpinan nasional, bakal muncul sosok muda, menggantikan posisi Mega yang sudah tiga periode memimpin. Tetapi kini, tampaknya, harapan ini masih sulit dipenuhi. Ada setidaknya tiga alasan yang mendasarinya.

Rabu, 03 Februari 2010

Bursa Mobil Lesehan Khas Yogya


LUAR BIASA. Itulah kata yang mungkin bakal terucap kala kita pertama kali mendatangi Stasiun TVRI Yogyakarta pada Ahad pagi. Kompleks stasiun televisi yang sehari-hari tampak sepi itu berubah menjadi pasar, bahkan membuat Jalan Raya Magelang-Yogya di depannya macet.

Maklum, di kompleks TVRI Yogya ini tiap akhir pekan berlangsung bursa mobil bekas. Namanya Otobursa. Ada seribuan mobil ditawarkan di sini. Ribuan pengunjung datang dan pergi.

"Otobursa buka pukul delapan pagi sampai setengah lima sore. Tapi, pada pukul sepuluh, pintu masuk peserta kami tutup karena tempat sudah penuh," kata Harwanto, petugas pendaftaran. Menurut dia, sejak pukul 05.30 WIB, peserta sudah mulai datang kendati lokasi belum dibuka.

Selasa, 02 Februari 2010

Ghadul Bashar, Kala Para Gadis Membuang Muka


BISA jadi orang masih kerap membayangkan Kampus Biru--julukan kampus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta--sebagai sebuah kampus yang romantis, tempat para mahasiswa bisa pacaran di sela-sela waktu kuliah. Terlebih pernah populer novel karya Ashadi Siregar yang lalu difilmkan yang juga memiliki latar cerita di sini: Cintaku di Kampus Biru.

Namun, jangan harap suasana seperti dalam film itu masih mendominasi keseharian di kampus perguruan tinggi negeri (PTN) tertua di Indonesia ini. Suasana ketika para mahasiswi memakai rok mini dan baju you can see serta dengan enjoy-nya pacaran itu kini makin sulit ditemui.

Penghuni Penjara Itu Berkeliaran di Jalanan


PULUHAN pasang mata memandangi lelaki bertampang sangar itu. Maklum, di belakang kaus hitamnya tampak jelas bertulisan "Tahanan 707 LP Cipinang". Namun, anak muda itu tak tampak terburu-buru melewati keramaian jalanan Malioboro, Yogyakarta. Sepeda motor yang ia naiki juga berjalan pelan.

Apakah anak muda tadi memang pelarian dari Lembaga Pemasyarakatan Cipinang? Ternyata bukan. Ia cuma salah satu pemuda iseng di Yogyakarta. Setelah era kaus lucu Dagadu, anak-anak muda di Kota Pelajar kini suka mengenakan kaus mbeling mirip seragam penghuni rumah tahanan itu.

Belut Goreng Kampung Soeharto


APA yang terkenal dari Kampung Kemusuk, Godean, Yogyakarta? Anda mungkin akan teringat pada tempat kelahiran Soeharto, presiden RI yang berkuasa 32 tahun. O.G. Roeder, penulis biografi Soeharto, Dari Prajurit Sampai Presiden (1969), mencatat Soeharto lahir di Kemusuk, Godean, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, kampung halaman Soeharto itu dikenal sebagai kawasan penghasil belut. Maklum, Kemusuk hingga kini masih dikelilingi sawah menghijau yang menjadi rumah alami jenis belut sawah (Monopterus albus). Tak mengherankan, Pasar Godean, yang terletak sekitar tiga kilometer utara kampung itu pun terkenal sebagai pusat makanan khas belut goreng.

Menggoreng Salak ala Haji Murtadho


SEBENTAR-SEBENTAR Murtadho beranjak ke ruang belakang rumahnya. Ia acap meninggalkan tamunya sendirian di ruang depan rumahnya yang asri dan bersih di tengah hamparan kebun salak, di Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Maklum, sarjana hukum dari Universitas Darul Ulum, Jombang, ini 10 menit sekali mesti mengaduk salak yang digorengnya dalam wadah hampa udara (vacuum frying). Suhu wajan lonjong seukuran semeter di atas kompor gas itu harus dijaganya agar tak melewati 80 derajat Celsius. Sebab, menurut lelaki 41 tahun ini, jika suhu lebih tinggi, bakal mengubah aroma dan rasa salak nglumut, yang dikenal harum dan manis.

Selasa, 19 Januari 2010

Kisah Buku Loak


Oleh: Abdul Aziz Rasjid
Peneliti Beranda Budaya, tinggal di Purwokerto. 



Pada suatu hari, Miquel de Cervantes menemukan sebuah buku berjudul Sejarah Don Quixote dari la Mancha di sebuah toko buku loak. Buku itu ditulis sejarawan Arab bernama Cid Hamet Benengelli dalam bahasa Arab. Karena tak paham bahasa Arab, Cervantes meminta bantuan seorang Moor untuk menerjemahkan naskah kuno itu ke bahasa Spanyol. Dan, buku yang telah diterjemahkan itu kemudian dia tulis kembali dengan judul Petualangan Don Quixote. Singkat cerita, kehadiran buku itu memberikan corak baru dalam sejarah sastra dunia. Inti temanya yang membicarakan kegilaan yang bangkit dari gugusan imajinasi terus terdengar pengaruhnya, misalnya dalam novel Perjalanan ke Timur (1932) karya Herman Hesse yang terbit berabad-abad kemudian.

Minggu, 17 Januari 2010

Teladan Akhlak Tasamuh (Toleran) Nabi

Negara-negara maju kerap memiliki pemahaman yang salah tentang Islam. Salah satu pemahaman yang salah itu adalah Islam dianggap sebagai agama yang tidak toleran terhadap keyakinan agama lain. Ada keyakinan yang sudah begitu meluas bahwa umat Islam diperintahkan untuk bersikap 'agama Islam atau pedang' terhadap Nonmuslim. Pemahaman yang salah ini makin berkembang, sehingga dimanfaatkan oleh segelintir penguasa untuk menghembuskan wacana Islam sebagai ancaman bagi Barat.

Berani Susah


Oleh: Eileen Rachman & Sylvina Savitri 
(EXPERD One-day Assessment Centre)


SALAH satu karyawan di kantor saya benar-benar sulit mengontrol pengeluarannya. Ia tidak bisa lepas untuk melakukan gali lubang tutup lubang dalam me-manage hutangnya. Hutang itu mula-mula dipinjam dari sebuah jasa kredit tanpa agunan bank dan berkembang menjadi hutang yang lain, terutama untuk menutupi hutang yang lama. Ketika saya melihat hal itu bisa dilakukan oleh orang yang selama ini saya percaya, teman saya mengatakan bahwa ibu mertuanya juga terbelit hutang dengan cara yang sama. Terkesan bahwa di antara kita sudah banyak kebiasaan mencari solusi yang “ambil gampangnya”, “instan”, dan tidak mau sedikit bersusah mengerem diri.


Sabtu, 16 Januari 2010

Runtuhnya Istana Keluarga


Oleh: Komaruddin Hidayat          
Rektor UIN Jakarta

SETIAP mendengar pejabat tinggi masuk tahanan karena berurusan dengan polisi, kepala saya merunduk, hati bagai tersayat.Terbayang wajah duka, kecewa, dan marah istri dan anak-anaknya.

Sebagai seorang ayah,saya sangat menyadari betapa berat beban perasaan yang mesti dipikul ketika sosok ayah, yang menjadi pengayom, pelindung, dan role model dalam keluarga, tiba-tiba menjadi bulan-bulanan pemberitaan surat kabar maupun televisi.

KH Said Agil Siroj: Teror Itu Bukan Ajaran Islam



Said Aqil Siroj (56), kiai dan doktor lulusan Universitas Ummu al-Qura, Mekkah, gundah melihat citra Islam dikaitkan dengan terorisme. Menurut dia, bom bunuh diri yang merenggut banyak nyawa jelas melenceng dari spirit Islam. Kekerasan atas nama jihad itu dosa besar dan itu muncul akibat pemahaman agama yang keliru dan sepotong-sepotong.

Islam itu agama yang bercita-cita membangun tamaddun atau peradaban. Peradaban itu mengembangkan prinsip-prinsip kemanusiaan universal demi menegakkan kedamaian di muka bumi untuk masyarakat lintas agama, lintas etnis, dan lintas negara,” Said Aqil Siroj.

Omar Dani, Kisah Panglima Soekarnois



Oleh: Asvi Warman Adam
Sejarawan LIPI 


OMAR DANI lahir 23 Januari 1924 di Surakarta dari keluarga ningrat terpelajar yang menjadi pejabat di birokrasi pemerintahan. Lingkungan itu pula yang mendidiknya agar merdeka serta menjunjung martabat dan penuh rasa tanggung jawab. 

Sejak kecil dia sudah mengagumi Bung Karno. Juli 1950 Angkatan Udara membuka pendaftaran bagi pemuda Indonesia untuk dididik sebagai penerbang/navigator. Kesempatan itu tidak disia-siakan Omar Dani yang waktu itu berusia 26 tahun.

Akbar S Ahmed: Membangun Jembatan, Bukan Menghancurkan (1)

Oleh: Dian Basuki


PEMIKIR muslim terkemuka saat ini yang tak letih mengajak berbagai pihak membangun saling pengertian, bukan menebarkan kecurigaan. Dia baru saja menerima Abraham Joshua Herschel-Martin Luther King, Jr. Award for Interfaith Activism.

Akbar Ahmed tengah berada di sebuah kelas di American University, dan ia baru saja mulai mengajar, beberapa mil dari Pentagon. Begitu kabar mengenai serangan 11 September 2001 ke World Trade Center itu mulai datang, Ahmed melihat wajah terkejut dan ketakutan di wajah-wajah mahasiswanya yang masih muda-muda.

Akbar S Ahmed: Membangun Jembatan, Bukan Menghancurkan (2)


Oleh: Dian Basuki



KEADILAN itu, kata Ahmed, berlaku bagi kaum muslim sendiri maupun bukan-muslim. Di internal kaum muslim sendiri, Ahmed pernah memprihatinkan nasib kebanyakan intelektual muslim di beberapa negara Asia. Di masa lampau, sebagian dari mereka --seperti Abdus Salam dan Fazlur Rahman di Pakistan-- dikucilkan, dibungkam, atau diasingkan. 

Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945


Oleh: Ir. Soekarno

Paduka Tuan Ketua yang Mulia!
Sesudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka Tuan Ketua yang Mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menepati permintaan Paduka Tuan Ketua yang Mulia. Apakah permintaan Paduka Ketua yang Mulia? Paduka Tuan Ketua yang Mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini.